Bolu Talas Bogor
Makanan ringan sambil bersenda gurau.
#PalmiaMargarin #MakeWonders
Bahan A:
75 gram ROYAL PALMIA BUTTER MARGARINE
250 ml susu UHT full cream
250 ml air kelapa muda
1 buah kelapa muda, keruk dagingnya, tiriskan
40 gram tepung terigu
25 gram tepung maizena
125 gram gula pasir
½ sdt vanili bubuk
100 ml susu kental manis
3 buah kuning telur
50 gram kismis
Keju parut, chocochip dan kayu manis untuk taburan, secukupnya
Bahan B:
3 buah putih telur
50 gram gula pasir
10 gram tepung terigu
½ sdt vanili bubuk
Cara Membuat:
1. Campur susu cair dengan semua tepung, aduk rata, sisihkan.
2. Tuang air kelapa muda ke dalam panci, masukan gula pasir, mentega dan vanili, masak sampai mendidih. Kecilkan api. Masukkan larutan tepung secara perlahan sambil diaduk rata, masak hingga adonan mengental sambil diaduk terus.
3. Tambahkan susu kental manis. Aduk rata. Matikan api.
4. Ambil sedikit adonan, campur dengan kuning telur, aduk rata. Beri daging kelapa muda, kismis dan keju.
5. Tuang adonan ke dalam wadah aluminium foil yang sudah diolesi mentega, beri adonan yang sudah diberi kelapa tadi di atasnya. Panggang dalam oven yang sudah dipanaskan dengan suhu 180’C selama 20 menit.
6. Sambil menunggu. Kocok putih telur hingga mengembang, tambahkan gula pasir sambil dikocok terus, tambahkan terigu. Aduk rata.
7.Keluarkan adonan Klappertart yang dipanggang tadi. Tuang adonan putih telur di atasnya, taburkan kayu manis bubuk, panggang kembali hingga warnanya kecoklatan. Taburi keju dan chocochip. Dinginkan.
8. Masukkan ke dalam lemari es. Sajikan dingin.
Dulunya...saya adalah orang yang jarang sekali ngoprek dapur, rasanya malas sekali mau masak. Dalam pikiran saya selalu berkata, masak itu susah, ngepasin bumbu supaya rasanya tidak cemplang itu susah...ini pasti gagal...ini pasti tidak enak Dan memang seringnya ketika saya masak hasilnya ajaib hahahhaa...kala kata orang Jawa "rasane ora ngalor ora ngidul" atau ngga jelas hahaha. Jadilah saya semakin malas ke dapur...tapi tidak mungkin juga kan setiap hari membeli makanan. Akhirnya saya tetep masak buat anak-anak. Memasak karena kebutuhan, tapi ngga happy, rasanya juga masih srg cemplang ?? Kalau baking, sejak kecil saya suka baking, yahhh baking ala bocah yang penting happy..soal rasa nomor sekian haha, tapi semenjak saya kuliah saya tidakn pernah baking lagi. Ketika pandemi melanda, dan mati gaya menyerang saya...saya mulai ngelirik dapur. Mencoba aneka macam resep. Sejak saat itu saya jadi suka ngoprek dapur, bukan hanya baking, saya mulai belajar cooking jg. Dan saya menemukan "me time" ketika ngoprek dapur, sejenak berhenti dari pikiran yang berisik. Ada kebahagian sendiri ketika melakukan itu. Dan kebahagian itu bertambah ketika melihat ekspresi suami dan anak-anak yang menyukai masakan saya.