Saat masih hangat, tekstur cireng buatan Anda begitu pas dan kenyal tapi jadi keras saat sudah dingin? Atau pempek yang Anda buat kelewat kenyal dan tidak padat? Sudahkah Anda memeriksa bahan tepung yang Anda gunakan? Apakah Anda menggunakan tepung tapioka atau tepung sagu. Meski terlihat hampir sama baik dalam penggunaan maupun bentuknya, tahukah Anda kalau keduanya itu berbeda.
Dari Bahan Asal
Dari namanya Anda tentu dapat mengira bahwa tepung sagu terbuat dari pohon sagu. Berasal dari bagian tengah pohon sagu yang dihaluskan dan dicampurkan air, endapannya yang dikeringkan akan menjadi tepung sagu. Berbeda dengan tepung tapioka yang berasal dari saripati singkong yang dikeringkan.
Dari Tekstur Tepung
Salah satu cara membedakan tepung tapioka dan sagu adalah dari teksturnya. Saat Anda memegang tepung tapioka, Anda akan merasakan tekstur garing dan kesat. Warnanya pun terlihat lebih putih susu karena berasal dari singkong. Sedangkan tepung sagu terasa lebih licin di tangan dan warnanya lebih putih bersih.
Dari Kegunaannya
Meski sama-sama memberikan tekstur kenyal dan dapat saling menggantikan, sebaiknya Anda tetap menggunakan jenis tepung sesuai dengan olahan apa yang akan Anda buat. Tepung sagu sangat cocok untuk membuat pempek yang memiliki campuran daging ikan yang cenderung lunak dan lembut, bakso, siomay, dan kue kering seperti Kue Sagu Kenari yang menggunakan Royal Palmia Butter Margarine.
Untuk tepung tapioka, sebenarnya Anda bisa juga menggunakannya untuk kue kering seperti Matcha No Kukki atau bakso karena memang bisa saling menggantikan. Tapi jangan mengganti tepung tapioka dengan sagu saat ingin membuat cireng ya. Bagian isi dalam cireng harusnya lebih kenyal dan ini hanya bisa didapat dari tepung tapioka. Karena warnanya yang lebih bening saat dicampur air, tepung tapioka juga bisa Anda pakai untuk mengentalkan aneka tumisan lho.