Menjadi fashion designer professional sekaligus ibu 3 anak tentunya tidaklah mudah. Namun Andhita tetap berusaha menjalaninya dengan santai. Ia selalu berusaha menyediakan masakan buatannya sendiri untuk keluarga meski di satu sisi, ia harus bekerja dan melakukan kegiatan di luar rumah.
Karena bagi Andhita Siswandi, menyediakan hidangan masakan sendiri untuk keluarga itu sangat penting. Andhita menyadari bahwa masakan buatan ibu bisa jadi momen manis untuk dikenang sang anak saat sudah besar nanti. Hal ini berlaku bagi Andhita sendiri yang ternyata sering kangen makan masakan Ibundanya.
Awalnya Andhita kurang yakin bisa membuat masakan yang akan disukai suami maupun anak-anak mengingat mereka cenderung ‘jujur’ soal rasa makanan. Tapi karena salah satu sang buah hati butuh perhatian lebih soal asupan nutrisi, Andhita pun mulai rutin memasak sendiri di rumah.
“Anak aku butuh diet homemade yang menu-menunya itu double dairy. Jadi dokter udah menyarankan dan mengukur berapa jumlah protein, gizi dan segala macemnya yang harus dimakan,” kata Andhita mengenang pengalaman awal ia mau belajar memasak.
Yang menjadi tantangan bagi Andhita sebenarnya adalah bagaimana ia membagi waktu antara pekerjaannya sebagai fashion designer sekaligus mengurus keluarga sehingga Andhita pun bergantung pada time management. Ia mematok waktu bekerja sesuai dengan jam sekolah anak-anaknya. Hal ini dilakukan agar setelah menjemput anak-anak pulang, Andhita bisa mencurahkan seluruh waktunya untuk keluarga dani ia pun tetap bisa menyajikan hidangan istimewa untuk dimakan bersama. Meski kadang melewatkan satu atau dua acara fashion show, Andhita tetap berusaha melakukan semuanya sesuai jadwal yang sudah dibuat.
Bagi Andhita, sebagai seorang perempuan, terutama yang sudah berkeluarga, sebaiknya jangan ragu meluangkan waktu untuk mengembangkan kemampuan diri sendiri. Tetap semangat menyeimbangkan antara kehidupan keluarga dengan karier atau hobi namun jangan terlalu keras pada diri sendiri apalagi pada anak. Jadilah sosok Wonder Woman yang menyenangkan buat anak-anak, “ga perlu merasa bersalah karena you are doing just fine, perempuan juga butuh me time. Jangan terlalu strict, balance aja.”
